Minggu, 28 April 2013

Wisata budaya Candi Gedongsongo

CANDI GEDONG SONGO
28 April 2013

    • Lokasi : Dusun Darum, Desa Candi, Kec. Bandungan
    • Jarak tempuh :
      • Gedong Songo - Kota Ungaran : 19 km
      • Gedong Songo - Kota Ambarawa : 13 km
      • Gedong Songo - Kota Semarang : 30 km
    • Daya Tarik :
      • Wisata Sejarah: Salah satu penginggalan Hindu Sanjaya pada abad IX (tahun 927 M)
      • Wisata Alam: Panorama alam pegunungan dengan hawa yang sejuk, dan terdapat pemandian air panas.
      • Area perkemahan, Panjat tebing Alam
    • Daya Dukung Wisata :
      • Hotel (dengan paket murah)
      • Jasa Kuda sebagai transportasi
    • Deskripsi :
      Candi Gedongsongo merupakan sebuah komplek candi hindu yang berada di kaki Gunun Ungaran, tepatnya di dusun darum, Desa Candi, Kecamata Bandungan Kabupaten Semarang yang berjarak 9 km dari kecamatan Ambarawa dan 12 km dari kota Ungaran. Ditemukan oleh
      Thomas Stamford Raffles dari inggris pada tahun 1804. Candi Gedongsong termasuk salah satu peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Sanjaya pada abad IX (tahun 921 M). Candi ini sebetulnya terdiri dari 9 bangunan namun saat ini hanya tinggal 4 bangunan yang masih utuh sementara 5 lainnya hanya tinggal puing. Candi Gedong songo selain sebagai tempat wisata budaya, juga merupakan obyek wisata alam dengan hawa yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah dimana pengunjung bisa melihat indahnya jajaran gunung berapi mulai dari Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing hal ini bisa didapati jika cuaca cerah dan tidak ada mendung, juga hamparan membiru Rawa Pening bisa terlihat dari lokasi ini. Obyek Wisata ini dilengkapi pula dengan pemandian air panas, area perkemahan, wisata berkuda, Wahana panjat tebing alam dan saat ini dilengkapi dengan cottage (Vanna Prasta) di area Hutan Pinus diatas candi 1.

  • Gedongsongo Temple is a complex of Hinduism heritage buildings located in Darum sub-village, Candi Village, Bandungan sub-district Semarang regency at the slope of Ungaran Mount about 9 Kilometers away from Ambarawa sub district and 12 Kilometers from Ungaran town. This temple claimed to be found by Thomas Stamford Raffles from England in 1804. Gedongsongo temple built around 9th century (912 AD) when it’s ruled by Sanjaya Dynasty. It was consist of 9 separated temples, which unfortunetly only 4 of them are still completed while 5 other temples in ruin. Gedongsongo temple is not only known as Culteral torism object but the fresh air and the beauty of it’s scenery made this temple as a natural tourism object by visitors. The range of Mount Volcanoes can be seen from here such as Telomoyo Mount, Merbabu Mount, Mount of Merapi, Mount of Sindoro and Mount Of Sumbing if the weather is good and not cloudy. The spread of Rawa Pening Swamp can also be seen from this location. This object equipped with hot spring pool, camping area, horse ridding tour, natural rock climbing, this time this temple also has a cottage (Vanna Prasta) in the area of pine forest.
    Jajaran Candi Gedongsongo dilihat dari berbagai sudut.



    Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang. Kabut tipis turun dari atas gunung sering muncul mengakibatkan mata tidak dapat memandang Candi Gedongsongo dari kejauhan. Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin.


    Untuk menuju ke Candi Gedong I, kita harus berjalan sejauh 200 meter melalui jalan setapak yang naik. Terletak diketinggian 1.208 mdpl. Bentuk atap candinya terdiri atas 3 tingkat. Masing-masing tingkat dihiasi oleh segitiga-segitiga dengan ukiran. Di dalam candi 1 ini terdapat Yoni namun tanpa Lingga.


    ­­­­­­­­­­­­­­­­­­

    Candi Gedong II

    Terletak diketinggian 1.274 mdpl. Terdapat 2 candi yaitu candi induk (menghadap barat) dan dihadapannya terdapat sebuah candi Perwara (menghadap timur) yang telah runtuh. Atapnya tersusun atas 4 tingkat dengan stupa dan hiasan Antefix. Artefix adalah ukiran seorang dewa dalam posisi bersila berada di dalam segitiga berukiran pot dengan salur-salur daunnya.


    Candi Gedong III
    Terletak pada ketinggian 1.297 mpdl. Candi ini memiliki 3 buah bangunan terdiri dari satu candi induk dan dua candi pendamping dengan formasi membentuk huruf L. tepat di muka candi induk yang menghadap kea rah barat, ada bangunan yang dulu dipergunakan sebagai tempat para pendeta beristirahat.


    Disela-sela antara Candi Gedong III dengan Gedong IV terdapat sebuah kepunden gunung sebagai sumber air panas dengan kandungan belerang cukup tinggi. Para wisatawan dapat mandi dan menghangatkan tubuh disebuah pemandian yang dibangun di dekat kepunden tersebut. Bau belerangnya cukup kuat dan kepulan asapnya lumayan tebal ketika mendekati sumber air panas tersebut.



    Candi Gedong IV
    Terletak pada ketinggian 1.295 mpdl. Candi ini mempunyai keunikan tersendiri . Ada 8 candi yang mengelilingi candi utama.Ini bisa dilihat dari puing-puing yang berformasi 2 candi di samping kanan-kiri, sebuah di belakang dan tiga buah di depan candi utama.

    Candi Gedong V
    Terletak pada ketinggian 1.308 mpdl., terdapat dua halaman yang tidak sama tingginya, di halaman pertama terdapat candi induk yang diapit dua buah reruntuhan Candi Perwara. Sedangkan pada halaman kedua terdapat dua buah reruntuhan Candi Perwara bentuk candi kelima ini mirip dengan candi keempat.

    Karena keindahannya Candi Gedong Songo ini sering menjadi tempat yang indah untuk foto foto Pre Wedding.

    Tiket Masuk: Rp 6.000/orang di hari biasa, Rp 7.500/orang pada hari Libur dan Rp 50.000/orang(Wisatawan Asing). Anda bisa memanfaatkan jasa transportasi kuda untuk berwisata mengelilingi obyek wisata Candi Gedongsongo.

    Tarif Jasa Naik Kuda Candi Gedong Songo
    - Wisata Desa Rp 25.000 (Wisman Rp 35.000)
    - Ke Air Panas Rp 40.000 (Wisman Rp 60.000)
    - Ke Candi II Rp 30.000 (Wisman Rp 40.000)
    - Paket candi Songo Rp 50.000 (Wisman Rp 70.000) Untuk menuju Candi Gedong Songo diperlukan perjalanan sekitar 20 menit dari Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam. Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari obyek wisata Bandungan. Berikut daftar jarak tempuh menuju candi ini.
    - Ungaran – Gedong Songo : 19 km
    - Ambarawa – Gedong Songo : 13 km
    - Semarang – Gedong Songo : 30 km

Kamis, 25 April 2013

Objek Wisata Kabupaten Semarang


Penggaron
# Lokasi : Kota Ungaran
# Jarak tempuh :
* Penggaron - Kota Ungaran : 2 km
* Penggaron - Kota Semarang : 15 km

# Daya Tarik :
* Wisata Alam: Panorama alam pegunungan dengan hawa yang sejuk, dan terdapat pemandian air panas.
* area perkemahan
* Lapangan Golf

# Daya Dukung Wisata :
* Tempat bermain anak-anak, Hawa sejuk

# Deskripsi :
Wanawisata Penggaron merupakan lokasi pengamatan burung (bird watching) yang cukup bagus. Selain lokasinya yang sangat dekat dengan kota, Wanawisata Penggaron juga memiliki koleksi hidupan liar terutama burung yang cukup banyak dan menarik. SBC mencatat setidaknya 97 spesies yang terdapat dalam wanawisata tersebut. Dengan beberapa spesies yang menarik seperti Merak Hijau, Elang Ular Bido, Kadalan Birah, Kadalan Kembang dan beberapa raptor migran.

Siwarak (Tirto Agung)
# Lokasi : Desa Siwarak, Kec. Ungaran
# Jarak tempuh :
* Siwarak - Kota Ungaran : 2 km
* Siwarak - Kota Semarang : 23 km

# Daya Tarik :
* Kolam Renang: dengan mata air alami yang bersih dan sehat
* Pemandangan yang indah
* Kolam Pemancingan

# Daya Dukung Wisata :
* Warung makan dengan aneka makanan khas, dekat dengan hotel Indrakila

Semirang
* Lokasi : Desa Gogik Kec. Ungaran
* Jarak tempuh :
o Semirang - Kota Ungaran : 5 km
o Semirang - Kota Semarang : 25 km

* Daya Tarik :
o Wisata Alam
o Air terjun
o hawa sejuk, pemandangan alam yang indah bernuansa pedesaan

Palagan Ambarawa
* Lokasi : Pusat Kota Ambarawa
* Jarak tempuh :
o Palagan - Kota Ungaran : 15 km
o Palagan - Kota Semarang : 35 km

* Daya Tarik :
o Wisata Sejarah: Museum senjata yang digunakan pejuang RI pada waktu perang kemerdekaan
o Monumen: monumen tonggak sejarah bangsa indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan

* Daya Dukung Wisata :
o Dekat dengan Museum kereta api
o Transportasi mudah

* Deskripsi :
Adalah sebuah monumen sejarah Bangsa Indonesia yang dilengkapi dengan museum yang mempunyai koleksi persenjataan kuno peninggalan penjajah. Lokasinya pun mudah dijangkau, karena berada dipinggir jalan utama Semarang Jogja serta dekat dengan wisata musium kerata api karena letaknya dikota Ambarawa.

Bandungan
* Lokasi : Keluranan Bandungan, Kec. Ambarawa
* Jarak tempuh :
o Bandungan - Kota Ungaran : 12 km
o Bandungan - Kota Ambarawa : 7 km
o Bandungan - Kota Semarang : 23 km

* Daya Tarik :
o Wisata Alam : wisata olah raga (jogging dangan hawa pegunungan, kolam renang dengan mata air alami, lap. tennis)
o hawa sejuk, pemandangan alam yang indah bernuansa pedesaan/pegunungan
o Pasar Bunga, sayur dan Buah segar
o tempat konferensi
o Area Perkemahaan
o Tempat Peristirahatan

* Daya Dukung Wisata :
o Hotel Berbintang
o Hotel Melati
o Pasar Buah, Bunga dan sayur-mayur segar (langsung dari petani)

* Deskripsi :
Merupakan tempat peristirahatan dengan kesegaran udara dalam suasana alam pegunungan penuh pesona lengkap dengan fasilitas tempat rekreasi.terdapat pula Pasar tradisional yang menyediakan sayur mayur khas Bandungan, Taman bermain anak-anak dan taman bagi orang dewasa serta kolam renang dengan kelengkapan berbagai fasilitasnya

Candi Gedong Songo

* Lokasi : Desa Candi, Kec. Ambarawa
* Jarak tempuh :
o Gedong Songo - Kota Ungaran : 19 km
o Gedong Songo - Kota Ambarawa : 14 km
o Gedong Songo - Kota Semarang : 36 km
* Daya Tarik :
o Wisata Sejarah: Salah satu penginggalan Hindu Syailendra pada abad IX (tahun 927 M)
o Wisata Alam: Panorama alam pegunungan dengan hawa yang sejuk, dan terdapat pemandian air panas.
o Area perkemahan, Panjat tebing Alam, Dinding Panjat Buatan

* Daya Dukung Wisata :
o Hotel (dengan paket murah)
o Jasa Kuda sebagai transportasi

* Deskripsi :
Sebuah komplek candi yang berada di kaki Gunun Ungaran,tepatnya di Desa Candi, Kecamata Ambarawa yang berjarak 9 km dari kota Ambarawa dan 12 km dari kota Ungaran. Ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804 Candi Gedongsong termasuk salah satu peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Sanjaya pada abad IX (tahun 921 M).Juga merupakan wisata alam dengan hawa yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah juga dilengkapi pula dengan pemandian air panas, area perkemahan, wisata berkuda, Wahana panjat tebing alam dan buatan. Disekitar lokasi juga terdapat Penginapan dan hotel.

Sido Mukti
# Lokasi : Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan
# Jarak tempuh :
* Sidomukti - Kota Ungaran : 12 km
* Sidomukti - Kota Ambarawa : 7 km
* Sidomukti - Kota Semarang : 23 km

# Daya Tarik :
* Kolam Renang: dengan mata air alami pegununganyang bersih dan sehat
* Pemandangan yang indah
* Berbagai wahana permainan Outbound
* Flying Fox terpanjang di Asia Tenggara

# Daya Dukung Wisata :
* Wahana Outbound yang sangat lengkap
* Transportasi kuda wisata
* Villa
* Homestay murah

# Deskripsi :
Sidomukti merupakan wisata dengan konsep REAL atau Recreation (hiburan), Education (pendidikan), Adventure (petualangan), dan Leisure (pengisian waktu senggang). Di lahan PT PAS seluas 36 hektare tersebut, kini juga digunakan untuk outbound dan bumi perkemahan modern. Ada pula sekitar 400 hektare lahan Perhutani yang layak untuk wisata hutan

Bukit Cinta
* Lokasi : Desa Rowo Pening, Kec. Banyubiru
* Jarak tempuh :
o Blater - Kota Ungaran : 15 km
o Dari jalan raya soekarno-Hatta : 7,5 km
o Berada di lereng Gunung Ungaran

* Daya Tarik :
o Wisata Alam: Tepi Rawa Pening dengan panorama yang indah
o Tempat memadu kasih pasangan pengantin baru

* Daya Dukung Wisata : Warung dengan sajian khas pecel lele, sate kerang, dan makanan ikan air tawar.

* Deskripsi :
Terletak di Ds. Kebundowo dengan panorama Rawa Pening yang mempunyai hamparan air membiru serta pesona hijaunya bukit Brawijaya dan dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata, tempat untuk menikmati pemandangan telaga dan pangkalan perahu-perahu wisata yang mengelilingi telaga, dilengkapi tempat parkir dan gardu pandang dan taman bermain anak. Secara umum, berpotensi sebagai kawasan pusat olah raga perairan bagi Rawa Pening seperti dayung, ski air, para sailing dsb.

Museum Kereta Api Ambarawa

# Lokasi : Pusat Kota Ambarawa
# Jarak tempuh :
* Museum KA - Kota Ungaran : 15 km
* Museum KA - Kota Semarang : 35 km

# Daya Tarik :
* Wisata Sejarah: Satu-satunya museum peninggalan berteknologi kuno di Indonesia yang digunakan sebagai alat transportasi Bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan sampai dengan tahun tahun 1964
* Nilai historis dari alat transportasi berupa ketel uap yang merupakan implikasi penemuan mesin uap oleh James Watt.
* Menyediakan paket wisata menumpang kereta api tenaga uap melalui rel bergerigi.

# Daya Dukung Wisata :
* Sejumlah hotel melati dan bintang
* Transportasi mudah

Rawa Pening
# Lokasi :
Di lereng gunung Merbabu, Telomoyo, Ungaran dan Kendali Sodo. Berada diwilayah kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang dan Banyubiru.
# Jarak tempuh :
* Rawa Pening - Kota Ungaran : 15 km
* Rawa Pening - Kota Semarang : 45 km
* Rawa Pening - Kota Salatiga : 5 km

# Daya Tarik :
* Wisata Tirta: dengan perahu tradisional
* area pemancingan alam
* Penghasil enceng gondok sebagai bahan kerajinan
* Sumber mata pencaharian nelayan dan petani ikan.
* sebagai sarana pembangkit listrik
* Obyek fotografi yang sangat mempesona

# Daya Dukung Wisata :
* Tempat bermain anak-anak, Hawa sejuk

# Deskripsi :
Rawa Pening ("pening" berasal dari "bening") adalah danau sekaligus tempat wisata air dengan luas 2.670 hektare. Ia menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran.

Pemandian Muncul
* Lokasi : Desa Rowo Boni, Kec. Banyubiru
* Jarak tempuh :
o Pemandian Muncul - Kota Ungaran : 21 km
o Pemandian Muncul - Kota Semarang : 45 km
o Pemandian Muncul - Kota Ambarawa : 8 km

* Daya Tarik :
o Pemandian alam : Pemandian dengan sumber air alam, dimana mata airnya muncul dari dasar kolam
o Wisata Alam: Panorama alam dengan hawa yang sejuk

* Daya Dukung Wisata :
o Area parkir luas, disekitarnya banyak terdapat warung-warung dengan masakan khas ikan rawa

* Deskripsi :
Pemandian alam dari sumber air alami yang terletak di Desa Rowoboni. Kawasan Muncul dimanfaatkan sebagi obyek wisata yang menyajikan atraksi kolam renang, pembibitan dan pemacingan ikan. Pesona hamparan sawah yang dibelah oleh sungai kecil dengan panorama alam bukit Muncul.

Umbul Songo
# Lokasi : Desa Kopeng, Kecamatan Getasan
# Jarak tempuh :
* Kopeng - Kota Ungaran : 35 km
* Kopeng - Kota Semarang : 54 km
* Kopeng - Kota Salatiga : 14 km

# Daya Tarik :
* Wisata Alam: alam pegunungan dengan hawa yang sejuk(ketinggian 150 dpl)
* Kolam Renang: kawasan hutan pinus
* Area Perkemahan

# Daya Dukung Wisata :
* Transportasi mudah dijangkau (dengan kendaraan roda dua atau empat)
* Dilalui jalur bus umum jurusan Salatiga - Magelang
* Tersedia hotel melati disekitar obyek wisata

Kopeng
* Lokasi : Desa Kopeng, Kec. Getasan
* Jarak tempuh :
o Kopeng - Kota Ungaran : 25 km
o Kopeng - Kota Semarang : 45 km
* Daya Tarik :
o Wisata Alam: Panorama alam pegunungan lereng Gunung Merbabu dengan hawa yang sejuk.
o Pasar sayur dan buah

* Daya Dukung Wisata :
o Lokasi mudah dijangkau, area yang luas, dapat digunakan santai bersama keluarga.
o Hotel, Rumah makan, Kolam Renang
o dilalui jalur bus jurusan Salatiga - Magelang

* Deskripsi :
Terletak kurang lebih 14 km arah baratdaya dari kota Salatiga yang di kelola oleh Puskopad A Dam IV Diponegoro, terkenal dengan suasana dan panorama alam pegunungan yang menarik, terdapat berbagai fasilitas rekreasi, seperti bungalow, kolam renang, penginapan dan restoran yang dikelilingi taman bunga, kolam pemancingan serta bumi perkemahan. Pasar sayur mayur, buah-buahan dan tanaman hias hasil pertanian masyarakat sekitar serta cinderamata khas Kopeng

Langen Tirto Muncul

# Lokasi : Desa Rowo Bone, Kec. Banyubiru
# Jarak tempuh :
* Langen Tirto - Kota Salatiga : 7 km
* Langen Tirto - Kota Ambarawa : 8 km
* terletak di lereng gunung Gajah Mungkur

# Daya Tarik :
* Wisata Alam: Wisata alam yang dipadukan dengan wisata pendidikan.
* Kolam Pancing, Rumah Makan, Kebun binatang mini
* Lapangan Golf

# Daya Dukung Wisata :
* Tempat bermain anak-anak, Hawa sejuk
* Transportasi mudah [Image: gedung-songo.jpg]

Minggu, 21 April 2013

RAWA PENING, WISATA AIR DI JAWA TENGAH





Rawa PeningRawa pening merupakan danau alam yang mempunyai area seluas 2.670 ha yang menempati 4 kecamatan sekaligus yakni kecamatan Ambarawa, kecamatan Bawen, kecamatan Tuntang dan kecamatan Banyubiru yang semuanya berada di kabupaten Semarang. Tempat ini sangat cocok untuk rekreasi bersama keluarga, dengan adanya taman yang indah dan asri.
Untuk mengarungi danau kita dapat menyewa perahu yang disewakan dipinggir danau. Dengan harga sewa kurang lebih Rp. 25.000,- anda dapat memakai perahu dengan kapasitas 5 hingga 10 orang tersebut selama 1 jam. Jadi kalau naiknya rama ramai jadi murah untuk ongkos sewanya. Tempat wisata ini buka mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB, dan pada malam hari dikawasan tersebut sangat ramai, kebanyakan mereka ingin menikmati ikan bakar yang berada diluar taman danau tersebut. Kedai dan warung makan tradisional banyak terdapat disekitar danau tersebut yang menyediakan ikan gurami bakar.

 
Bagi anda yang senang dengan fotografer dan berburu gambar sunrise disarankan datang sekitar pukul 5 pagi. Pada pagi hari biasanya para penduduk sekitar yang mata pencaharian utamanya adalah sebagai nelayan akan terlihat menjala ikan di danau tersebut selain itu masyarakat juga memanfaatkan enceng gondok yang sangat banyak tumbuh di areal danau tersebut sebagai bahan kerajinan.
Rawa pening seperti halnya tempat lain juga mempunyai cerita legenda yang sampai saat ini masih dipercayai oleh warga setempat. Yakni legenda terciptanya danau tersebut. Menurut cerita masyarakat setempat keberadaan danau atau rawa pening ini merupakan kisah seorang anak muda yang awal mulanya merupakan seekor ular namun setelah bertapa kemudian berubah menjadi seorang manusia yang bernama Baru Klinthing yang kala itu datang kedesa tersebut, namun kehadirannya didesa tersebut ditolak dikarenakan tubuhnya yang penuh luka dan berbau amis. Sampai suatu ketika dia bertemu dengan seorang nenek tua yang juga mengalami hal serupa yakni ditolak oleh masyarakat tersebut. Nenek tersebut akhirnya member makan pemuda tersebut dan setelah makan di rumah nenek tersebut kembalilah si pemuda Baru Klinting tersebut ke desa dimana dia ditolak tadi.

Kemudian ditengah kerumunan orang orang pemuda tersebut Rawa Peningmenancapkan lidi ke tanah dan menantang setiap orang yang ada untuk mencabutnya kembali baik anak anak hingga dewasa dan orang tua. Namun tak satu orangpun dapat melakukan hal tersebut, yang akhirnya oleh Baru Klinthing lidi tersebut dicabut dan ajaibnya dari bekas tancapan lidi tersebut menyembur air yang banyak yang akhirnya menenggelamkan seluruh warga terkecuali seorang nenek yang menolong baru Klinting tadi karena sudah dipesan dari awal jika terjadi banjir maka diinta untuk menaiki lesung atau tempat menumbuk padi yang menyerupai perahu.
Cerita tersebut masih dipercaya oleh warga sekitar, dimana pemuda  Baru Klinthing tersebut menjadi penjaga rawa tersebut dan berubah kembali menjadi ular yang besar yang terkadang menurut warga sekitar menampakkan diri di telaga tersebut.
How to get there :
  1. Dengan kendaraan umum dari Yogyakarta jurusan Semarang dan turun di terminal Ambarawa kemudian dilanjut dengan angkot yang menuju kearah rawa pening.
  2. Kendaraan Pribadi baik roda dua maupun roda empat
Tempat terdekat :
  1. Museum Kereta Api Ambarawa, melihat kereta dari masa kemasa
  2. Kampung Kopi Banaran, Taman sekaligus tempat ngopi
  3. Kopi Eva, tempat menikmati Kopi

Keindahan Sederhana di Tengah Rawa Pening



AMBARAWA, KOMPAS.com - Bagi para pemudik dari kawasan Yogyakarta, Magelang dan sekitarnya yang melewati Semarang, ada pilihan tempat istirahat yang menawarkan keindahan istimewa.  Tempat tersebut bernama kompleks objek wisata dan restoran RM Kampoeng Rawa.
Kompleks yang masih relatif baru ini terletak di tepi Jalan Lingkar Ambarawa (JLA) yang juga baru diresmikan. Dari arah Yogyakarta, kompleks ini terletak di sisi kanan jalan, dan langsung mudah dikenali dengan bentuk bangunan-bangunan beratap joglo yang terletak di tengah hamparan sawah dan rawa menghijau.
Pengamatan Kompas hari Jumat (24/8/2012), tempat wisata ini memiliki pemandangan indah danau Rawa Pening dan perbukitan dan pegunungan yang mengelilingi rawa tersebut. Restoran Kampoeng Rawa dikonsep sebagai restoran terapung dalam arti sebenarnya.
Bangunan pondok-pondok tempat makan benar-benar dibangun di atas rakit yang terbuat dari drum-drum plastik bekas. Bahkan untuk menuju restoran ini, pengunjung harus menyeberang seruas rawa menggunakan rakit yang ditarik tali, seperti rakit penyeberangan sungai.
Rumah makan ini menyediakan berbagai pilihan makanan, mulai dari berbagai ikan air tawar segar dari danau Rawa Pening yang dimasak dengan beraneka bumbu, sampai masakan-masakan "standar" seperti nasi goreng, mie goreng, dsb. Udara di kawasan ini sungguh sejuk, dengan angin gunung mengalun sepoi-sepoi.
Di pondok-pondok makan lesehan, pemudik bisa istirahat meluruskan punggung sejenak sambil menikmati pemandangan dan udara sejuk. Bagi anak-anak, disediakan fasilitas becak air untuk berputar-putar rawa di sekitar kompleks restoran, dan kendaraan motor mini-ATV (all terrain vehicle) untuk menjajal trek off road kecil di bagian lain tempat wisata.
Tiket masuk lokasi ini relatif masih murah, yakni Rp 2.500/orang ditambah tarif parkir mobil Rp 5.000/mobil. Keindahan sederhana di rawa yang terkenal dengan legenda Baru Klinthing-nya ini menjadi bisa dinikmati banyak orang dengan dibangunnya JLA. Selama ini, keindahan itu seolah tersembunyi karena pengguna jalan "dipaksa" melewati keruwetan kota Ambarawa.
Selain menikmati keindahan pemandangan Rawa Pening, pengguna JLA juga bisa menyaksikan peninggalan bersejarah sisa-sisa Benteng Pendhem secara utuh. Kompleks benteng besar ini dulunya digunakan pasukan kolonial Belanda dan memiliki makna sejarah penting, tetapi selama ini seolah benar-benar "terpendam".
Pembangunan jalan lingkar seperti ini diharapkan akan makin digiatkan pemerintah di masa depan. Selain mengurangi kemacetan di jalanan dalam kota yang makin parah, jalur lingkar ini bisa membuka peluang terbukanya potensi wisata setempat.

Rabu, 10 April 2013

PEMBAGIAN E-KTP DI KECAMATAN BANYUBIRU

PEMBAGIAN E-KTP DI KECAMATAN BANYUBIRU KHUSUSNYA DESA KEBUMEN

Kami mengucapkan selamat kepada warga desa Kebumen yang telah menerima e-ktp baru, semoga dengan e-ktp baru ini untuk semua identitas warga desa Kebumen pada khususnya mudah untuk didata. Terutama nanti Kepala Desa memudahkan dalam mengecek warga desanya, sehingga apabila ada Team Pemantau atau Bapak Bupati datang, Kepala desa bisa menjawab dan menjelaskan berkaitan dengan data warga desa Kebumen.
Sekali lagi kami ucapkan selamat kepada warga desa Kebumen yang telah menerima e-ktp baru.

Administrator